Perang Spanyol Amerika dimulai

Perang Spanyol-Amerika ialah konflik yang terjadi antara Spanyol dan Amerika Serikat antara 25 April sampai 12 Agustus 1898. Perang ini terjadi karena Amerika Serikat melakukan campur tangan atas isu politik luar negeri di Koloni Spanyol.

Isu politik di Kuba berkembang menjadi konflik global setelah armada Amerika berusaha mengusir Spanyol dari koloninya di Karibia dan Pasifik Selatan. Amerika Serikat mendirikan pemerintahan sementara di Kuba dan mengambil kendali atas koloni Spanyol di Puerto Riko, Guam dan Filipina melalui Traktat Paris 10 Desember 1898. Bagi Spanyol, konflik ini disebut sebagai "Bencana" yang melemahkan Pemerintahan Restorasi. Amerika Serikat sendiri yang memenangkan perang ini berhasil memperoleh jajahan baru.


Pada tanggal 15 Februari 1898, sebuah ledakan menenggelamkan kapal perang Amerika USS Maine di pelabuhan Havana dengan kematian 268 orang. Mungkin disebabkan karena kecelakaan, atau ranjau Spanyol atau ranjau Kuba. Pemilik koran Amerika Serikat, William R. Hearst mempublikasi tentang konspirasi pemerintah Spanyol di Kuba yang seharusnya disalahkan dalam peristiwa itu.

Pertempuran Singapura dan pembantaian Sook Ching

Pertempuran Singapura adalah pertempuran yang terjadi pada teater Asia Tenggara Perang Dunia II. Pertempuran di Singapura dimulai dari 7 Februari 1942 – 15 Februari 1942 dan mengakibatkan jatuhnya Singapura ke tangan Jepang dan penyerahan diri terbesar anggota tentara Britania dalam sejarah. Sekitar tentera 80.000 India, Australia dan Britania Raya menjadi tahanan perang, bergabung dengan 50.000 yang ditawan dalam Pertempuran Malaya.

Pembantaian Sook Ching adalah suatu pemusnahan sistematis atas anasir-anasir yang diduga membahayakan di antara orang Tionghoa di Singapura oleh Angkatan Darat Kekaisaran Jepang selama penjajahan Jepang, setelah pasukan kolonial Britania Raya menyerah pada tanggal 15 Februari 1942. Sook Ching belakangan juga digunakan untuk menyebut pembantaian yang ditujukan kepada orang Tionghoa-Malaya. Pembantaian tersebut terjadi pada tanggal 4 Maret 1942 di berbagai tempat.

Istilah Sook Ching berasal dari bahasa Tionghoa yang berarti "pembersihan melalui pemurnian". Istilah inilah yang digunakan oleh Badan Warisan Nasional Singapura dalam publikasi-publikasinya.

Pembentukan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia

Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (biasa disingkat dengan PRRI) merupakan salah satu gerakan pertentangan antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat (Jakarta) yang dideklarasikan pada tanggal 15 Februari 1958 dengan keluarnya ultimatum dari Dewan Perjuangan yang dipimpin waktu itu oleh Letnan Kolonel Achmad Husein di kota Padang, provinsi  Sumatera Barat, Indonesia. Dan kemudian gerakan ini mendapat sambutan dari wilayah Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah, dimana pada tanggal 17 Februari 1958 kawasan tersebut menyatakan mendukung PRRI.

Konflik yang terjadi ini sangat dipengaruhi oleh tuntutan keinginan akan adanya otonomi daerah yang lebih luas. Selain itu ultimatum yang dideklarasikan itu bukan tuntutan pembentukan negara baru maupun pemberontakan, tetapi lebih kepada konstitusi dijalankan.

Pada masa bersamaan kondisi pemerintahan di Indonesia masih belum stabil pasca agresi Belanda, hal ini juga memengaruhi hubungan pemerintah pusat dengan daerah serta menimbulkan berbagai ketimpangan dalam pembangunan, terutama pada daerah-daerah di luar pulau Jawa.

Protes anti-perang Irak

Protes ini terjadi pada 15 Februari 2003, dan diikuti oleh 600 kota di dunia dengan sekitar 10 juta atau lebih pengunjuk rasa. Protes ini juga masuk kedalam Guiness World Records sebagai demo anti perang terbesar dalam sejarah.|DEDE|Dari Berbagai Sumber atjehpost