YETI, Makhluk Besar Misterius
Sebutan Yeti berasal dari bahasa Sherpa* /Newari (Cina-Tibet) dan diucapkan 'yeh-te'.
dan diucapkan 'yeh-te'. Yeh dari 'Salju' dan Te' dari 'Hewan'. Beberapa orang salah mengartikan sebagai 'Binatang batu' karena 'Yeh' Juga berarti 'area berbatu'
dan diucapkan 'yeh-te'. Yeh dari 'Salju' dan Te' dari 'Hewan'. Beberapa orang salah mengartikan sebagai 'Binatang batu' karena 'Yeh' Juga berarti 'area berbatu'
Makhluk
besar berbulu yang berjalan seperti manusia itu disebut-sebut
bersembunyi di hutan-hutan atau wilayah yang sulit kita jangkau. Di
Amerika utara mereka disebut Bigfoot atau Sasquatch. Tidak jelas apakah
itu species baru dari monyet ataukah sebuah missing link dari evolusi
manusia?
Di Asia, terutama kawasan Himalaya, mereka dikenal dengan Yeti atau manusia salju yang mengerikan. Di Amerika Selatan, kawasan Amazon, ada sebutan Mapinguari, sedang di Australia julukannya adalah Yowie.
Di Asia, terutama kawasan Himalaya, mereka dikenal dengan Yeti atau manusia salju yang mengerikan. Di Amerika Selatan, kawasan Amazon, ada sebutan Mapinguari, sedang di Australia julukannya adalah Yowie.
Ciri-ciri:
- Lebih tinggi dari standar manusia dewasa (7 hingga 8 kaki).
- Tubuh ditutupi oleh bulu coklat panjang(putih pada kasus Yeti).
- Memiliki tenaga yg kuat.
- Kaki yg besar dan lebar.
- Memiliki teriakan yg memekakkan telinga.
- Bentuk tubuh nya menyerupai manusia(kontur muka,berjalan di atas 2 kaki,berbadan tegap,dll).
Benarkah makhluk-makhluk itu ada di alam nyata? Seorang Sherpa*)
tua di Himalaya pernah berkata, “Yeti itu ada di balik pikiran semua
manusia, hanya mereka yang diberkatilah yang tidak dihantui makhluk itu.
Sherpa*
Sherpa
adalah suku yang menghuni Himalaya-Nepal, yang termasyhur karena
kekuatan fisiknya di alam bersalju. Menurut penelitian ahli biologi
ternyata tubuh Sherpa memang berbeda dengan tubuh manusia pada umumnya!.
Mereka telah bermikroevolusi alias beradaptasi dengan sejumlah
perbedaan seperti :
Adanya enzim pengikat hemoglobin dalam darah, produksi nitric-oxida 2 kali lipat manusia biasa, jantung mereka dapat menyerap energi dari glukosa, dan paru-paru yang lebih sensitif sehingga mampu melakukan tugasnya dalam kondisi kadar oksigen rendah. Otak mereka juga mampu memanfaatkan glukosa dan kinerjanya telah meningkat sehingga tak akan kekurangan oksigen walau ditempat yang kadar oksigennya amat tipis sekalipun.
Adanya enzim pengikat hemoglobin dalam darah, produksi nitric-oxida 2 kali lipat manusia biasa, jantung mereka dapat menyerap energi dari glukosa, dan paru-paru yang lebih sensitif sehingga mampu melakukan tugasnya dalam kondisi kadar oksigen rendah. Otak mereka juga mampu memanfaatkan glukosa dan kinerjanya telah meningkat sehingga tak akan kekurangan oksigen walau ditempat yang kadar oksigennya amat tipis sekalipun.
Ada
atau tidak, yang jelas banyak kebudayaan memiliki cerita tentang
manusia berbulu. Penampakan mereka di Amerika Utara dan Asia sudah
dibicarakan sejak awal tahun 1800-an. Walau sudah banyak cerita, foto,
dan jejak kaki mereka, namun sejauh ini belum pernah ada bukti ilmiah
bahwa mereka ada.
Tidak
pernah ditemukan kotorannya, tulang belulangnya, serta tubuhnya, hidup
atau mati. Yang banyak ditemukan adalah footprint (jejaak kaki) yeti.
Baru2
ini 2 orang pemburu mengklaim telah menemukan mayat sang raksasa itu di
wilayah utara Georgia, negara bagian Amerika Serikat.
Kedua
pemburu yang tidak disebut namanya itu adalah teman dari Tom Biscardi,
pimpinan “Pelacak Bigfoot”, sebuah kelompok yang sejak lama memang
mencari jejak mahluk legenda ini.
Bigfoot
adalah mahluk legendaris yang sampai sekarang belum benar-benar bisa
dibuktikan apakah memang ada atau hanya sekadar khayalan penulis fiksi.
Kabar penemuan Bigfoot ini segera menarik minat ribuan orang yang
bergegas mengakses situs kelompok Biscardi (Searching For Bigfoot:
HomePage)
Hasilnya, situs itu crash karena tak kuat menanggung beban banyaknya pengakses.
Tes DNA
Bulu
Yeti. Ekspedisi Daily mail pada tahun 1954 membawa pulang relik yang
diklaim penduduk himalaya sebagai bulu Yeti berusia 3 abad. Baru-baru
ini bulu tersebut akhirnya diuji dengan serius melalui tes DNA. Hasilnya
positif! : bulu bulu Yeti memang merupakan bulu dari makhluk yang belum
diketahui jenisnya...
Hasil tes DNA kian memperkuat fakta bahwa Yeti is for real. Ia bukanlah halusinasi atau salah lihat sebagaimana diyakini Sir Edmund Hillary. Keberadaan Yeti kian diperkuat dengan adanya foto tahun 1986 dan film tahun 1996.
Hasil tes DNA kian memperkuat fakta bahwa Yeti is for real. Ia bukanlah halusinasi atau salah lihat sebagaimana diyakini Sir Edmund Hillary. Keberadaan Yeti kian diperkuat dengan adanya foto tahun 1986 dan film tahun 1996.
Sir Edmund Hillary
Edmund
Hillary juga berargumen bahwa jejak yeti yang ditemukan hingga saat ini
tak lebih dari jejak manusia biasa yang terdistorsi, juga bahwa porter
(buruh angkut) dan para sherpa tak dapat membedakan penampakan dedemit
makhluk halus dan makhluk hidup beneran ;
Agaknya kesaksian Edmun Hillary ini cukup 'berhasil' mematikan antusiasme keberadaan Yeti. Maklumlah, tak kurang dari harian paling terkemuka New York Times memasang temuan ini sebagai Headline dengan judul "Snowman Melted", disusul pada tanggal 13 Januari 1961 menurunkan artikel "Epitaph of Elusive Abominable Snowman". Byrne, anggota tim Slick, mati-matian menyangkal pendapat Hillary namun ia tak berdaya menghadapi arus opini yang begitu deras. Hingga bertahun-tahun kemudian tak seorangpun membicarakan Yeti lagi ....
Agaknya kesaksian Edmun Hillary ini cukup 'berhasil' mematikan antusiasme keberadaan Yeti. Maklumlah, tak kurang dari harian paling terkemuka New York Times memasang temuan ini sebagai Headline dengan judul "Snowman Melted", disusul pada tanggal 13 Januari 1961 menurunkan artikel "Epitaph of Elusive Abominable Snowman". Byrne, anggota tim Slick, mati-matian menyangkal pendapat Hillary namun ia tak berdaya menghadapi arus opini yang begitu deras. Hingga bertahun-tahun kemudian tak seorangpun membicarakan Yeti lagi ....
Satu dekade sudah keberadaan Yeti perlahan terlupakan karena teori
Edmund Hillary, namun apa yang disaksikan pendaki gunung Don Whillans
pada bulan Maret 1973 kembali membangkitkan antusiasme akan Yeti. Saat
mendaki gunung Annapura ia mendengar teriakan misterius dari 'makhluk
berbulu hitam'. Keesokan harinya ia menemukan jejak makhluk itu pada
ketinggian 13.000 kaki dan melihat sosok hitam misterius. Ia mengambil
binocularnya dan mengamati Yeti itu selama tak kurang dari 20 menit.
Lamanya pengamatan ini telah membantah kesimpulan Edmund Hillary bahwa
Yeti tak lebih 'makhluk halus yang dilihat para sherpa yang kelewat
percaya takhyul dan khayalan para pendaki'.
Kesksian ini disusul kesaksian selanjutnya oleh duo pendaki Edward W.Cronin, Jr. dan Howard Emery yang menemukan jejak Yeti pada tanggal 17 Desember 1972 di padang salju di ketinggian 12.200 kaki di pegunungan Kongmaa di Nepal Timur. Konsisten dengan kesaksian-kesaksian terdahulu, panjang jejak ini berkisar 9 inci, dan lebarnya 4.75 inci.
Kesksian ini disusul kesaksian selanjutnya oleh duo pendaki Edward W.Cronin, Jr. dan Howard Emery yang menemukan jejak Yeti pada tanggal 17 Desember 1972 di padang salju di ketinggian 12.200 kaki di pegunungan Kongmaa di Nepal Timur. Konsisten dengan kesaksian-kesaksian terdahulu, panjang jejak ini berkisar 9 inci, dan lebarnya 4.75 inci.
Foto
Yeti untuk pertama kalinya diperoleh oleh Tony Wooldridge di Garthwal
Himalaya di Uttar Pradesh, India pada tanggal 6 Maret 1986. Ahli primata
John Napier amat terkesan dan yakin dengan otentisitas foto-foto ini.
yeti foto
Kemajuan dalam pencarian Yeti melalui diperolehnya evidens berupa foto yeti disusul dengan diperolehnya --untuk pertama kalinya-- video sang manusia salju pada tahun 1996. Video ini diperoleh oleh 2 pendaki di Himalaya-Nepal, di lereng yang curam. Konsisten dengan berbagai kesaksian sebelumnya akan Yeti himalaya, dalam video itu kita melihat sang manusia salju berjalan tegak dengan susah payah menempuh terjalnya lereng bersalju gunung himalaya.
yeti foto
Kemajuan dalam pencarian Yeti melalui diperolehnya evidens berupa foto yeti disusul dengan diperolehnya --untuk pertama kalinya-- video sang manusia salju pada tahun 1996. Video ini diperoleh oleh 2 pendaki di Himalaya-Nepal, di lereng yang curam. Konsisten dengan berbagai kesaksian sebelumnya akan Yeti himalaya, dalam video itu kita melihat sang manusia salju berjalan tegak dengan susah payah menempuh terjalnya lereng bersalju gunung himalaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar